Kelompok Kerja Madrasah (KKM) MI dan IGRA Kecamatan Gondang menggelar acara pisah sambut pengawas pembina Kemenag Kab. Bojonegoro di MI Miftahul Huda Senganten, Selasa (18/8/2020). Pengawas lama, Mansur, S.Pd, beralih tugas di wilayah kecamatan Kanor. Sedangkan pengawas baru, Drs. Abu Kholiq, semula bertugas di wilayah Kecamatan Temayang.
Acara pisah sambut dilaksanakan secara singkat dan sederhana dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Hadir dalam acara tersebut, seluruh kepala MI Kecamatan Gondang. Pembacaan doa dipimpin Supardi, S.Pd.I, salah satu tokoh Guru MI Miftahul Huda Senganten.
Dalam sambutannya, ketua KKM, Ahmad Nuri, S.Pd.I,M.Pd.I menjelaskan, KKM MI Gondang meliputi beberapa wilayah desa di daerah pegunungan kendenng dan gunung pandan. Ada 2 MI yang tergabung dalam KKM Gondang, yakni MI Miftahul Huda Senganten dan MI Islamiyah Pajeng. Dan terdiri dari 4 RA yaitu RA Miftahul Huda Senganten, RA Al Kaafi Senganten, RA Al Khoiriyah Sambongrejo, dan RA Nurul Ummah Senganten.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Mansur, S.Pd.I, yang selama ini telah membimbing kami dengan penuh kesabaran. Selamat datang kepada bapak Drs. Abu Kholiq, semoga madrasah kami akan semakin maju,” harap Ahmad Nuri.
Dalam sambutan perpisahannya, Bapak Mansur, S.Pd mengatakan, pergantian jabatan dan mutasi di lingkungan Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah hal biasa dan tidak perlu dibuat sedih, apalagi disesali. Terkait pembinaan dan pembimbingan pengawasan yang selama ini belum tuntas, nanti akan dilanjutkan oleh pengawas pengganti.
Sementara itu, Drs. Abu Kholiq dalam sambutan pembinaannya menuturkan, wacana normal baru mengemuka setelah sekitar lima bulan dilakukan pembatasan sosial berskala besar. Selama lima bulan terakhir, proses belajar mengajar pun harus menyesuaikan dan beralih pembelajaran secara jarak jauh (PJJ) menggantikan pembelajaran tatap muka secara fisik seperti selama ini dilakukan. Untuk saat ini, pembelajaran tatap muka di madrasah belum bisa dilaksanakan secara langsung.
Ia pun minta agar kepala madrasah (Kamad) beserta gurunya membuat inovasi pembelajaran yang tidak memberatkan siswa maupun orangtua siswa. Pembelajaran dapat dilakukan secara daring maupun luring, teerlebih ada home visit (kunjungan) dari guru ke peserta didik dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, sebagai upaya meringankan beban pembelajaran siswa dan sebagai wujud kecintaan pada profesinya sebagai guru.